kerjaholic
situsdepnaker
brangkas-kerja
forums cancer
vitroculture

Monday, March 16, 2009

PERUBAHAN EMOSI DAN TINGKAH LAKU

PERUBAHAN EMOSI DAN TINGKAH LAKU
Perubahan emosi di masa remaja sangat besar. Hal ini dapat dimengerti karena
emosi mereka kini adalah perubahan dari emosi anak-anak tetapi kini pengetahuan
dan wawasan mereka sudah lebih luas. Jadi kadang-kadang muncul “pertentangan”
dalam diri remaja. Masalah yang tadinya sudah tidak dipedulikan lagi, kini dipikirkan
lagi dengan cara yang berbeda sehingga mereka menjadi gundah.
Remaja mengekspresikan perubahan emosi ini dalam banyak cara yang unik seperti
“menggantung perasaan” (merasa tidak nyaman tetapi tidak segera berbuat sesuai
atau mengambil keputusan), meledak-ledak (marah tak karuan, senang sampai
loncat-loncat), menarik diri (menutup diri, tidak ingin bertemu dengan siapa-siapa),
menolak bicara (diam walaupun punya pendapat dan pikiran sendiri).
Bagaimana akibat perubahan emosi pada tingkah lakunya?
Pada satu saat remaja tampak manja dan bersahabat, saat berikutnya tampak
“sengit” dan “cuek”. Tingkah laku yang cenderung kurang konsisten dari waktu ke
waktu ini menujukkan bahwa mereka masih berada dalam suatu proses yang belum
selesai menuju kedewasaan.
Remaja itu anak atau orang dewasa?
Remaja sering bingung pada orang-orang di sekitarnya. Suatu saat ia dikatakan
terlalu muda untuk pergi ke pesta hingga tengah malam. Di lain waktu ia dianggap
sudah cukup dewasa untuk mengetahui kewajibannya sebagai murid sekolah. Jadi ia
terlalu muda atau sudah cukup dewasa?
Dalam hal ini, yang penting dicatat oleh orang tua adalah menyadari apa yang
dituntut dari anak remajanya, serta mencari tahu bagaimana reaksi anak remajanya
atas tuntutantuntutan orang tua. Orang tua perlu memberi pengertian bahwa pada
masa remaja, mereka memang seringkali sudah dapat diberi tanggung jawab
terutama yang berkaitan dengan kemandiriannya, tetapi dianggap belum cukup
pengalaman untuk hal yang lebih rumit sehingga perlu bimbingan orang tua.
Bagaimana remaja mengekspresikan emosinya?
Remaja tidak selalu dapat mengekspresikan emosinya. Sebenarnya, remaja, seperti
halnya ketika mereka masih kecil tetap perlu perhatian. Tetapi kini tidak lagi
menunjukkannya secara terbuka dan spontan. Akibatnya ekspresi emosi dan tingkah
lakunya “tidak wajar” di mata orang tuanya. Mereka disalahkan, dianggap aneh atau
dianggap tidak baik. Padahal semua “ketidak wajaran” itu hanyalah keinginan
remaja untuk diperhatikan orang tuanya.

No comments:

Post a Comment